PSIKOTES : MENGENAL LEBIH JAUH DAN SEBERAPA BESAR FAKTOR FISIK DAN PSIKOLOGIS MEMPENGARUHI HASILNYA…??
Psikotes bagi sebagian orang adalah sesuatu yang sangat penting dan mendapatkan perhatian lebih dari para calon pesertanya. Begitu mendapatkan panggilan untuk psikotes, banyak orang yang berbondong-bondong membuka situs yang menyajikan topik-topik sekitar psikotes seperti tips dan trik menjalani psikotes, uji coba psikotes gratis, cara lolos psikotes, dan banyak topik psikotes yang lainnya. Banyak juga yang langsung meluncur ke toto-toko buku untuk membeli beberapa buku yang mengulas psikotes. Bagi sebagian besar orang psikotes adalah penentu akhir apakah ia diterima atau tidak pada pekerjaan yang dilamar sehingga sangat penting bagi mereka untuk “mengenal” psikotes lebih jauh. Bahkan bebarapa orang menganggap psikotes sebagai momok yang menakutkan sehingga berharap tidak usah melewati psikotes dan langsung ke tahap berikutnya. Sebenarnya apakah psikotes itu? Secara operasional psikotes dapat diartikan sebagai serangkaian tes psikologi yang dilakukan untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka dalam psikotes terdapat beberapa materi sekaligus seperti tes intelegensi, tes kepribadian dan biasanya dilengkapi dengan observasi, wawancara kerja atau FGD (Focus Group Discussion). Setiap tes selalu memiliki tujuan tertentu, aspek apa saja yang diukur. Hasil dari psikotes ini adalah profile mengenai diri Anda yang sebenarnya. Selanjutnya adalah menyesuaikan antara profile diri Anda dengan Job Des yang dimiliki oleh perusahaan. Apakah profile Anda sesuai dengan karakter tugas pekerjaan yang ditawarkan sehingga Anda bisa bergabung dalam perusahaan tersebut ataukah profile Anda masih belum sesuai dengan karakter dari pekerjaan yang ditawarkan. Kesesuaian ini penting, karena ketika profile Anda match dengan karakter pekerjaan, Anda akan enjoy dalam bekerja dan kinerja Anda akan optimal. Hal ini jelas selain menguntungkan Anda sendiri dimana Anda merasa happy, cocok dengan pekerjaan, tidak merasa tertekan oleh pekerjaan, merasa nyaman bekerja, juga memberikan keuntungan bagi perusahaan karena dengan menempatkan orang yang tepat jelas akan memperlancar bisnis perusahaan. Ilmu psikologi memang mempelajari tetek bengek mengenai perilaku manusia, maka psikotes dapat menjadi salah satu tool untuk memprediksi kecenderungan perilaku seseorang. Mirip peramal…? Bukan begitu juga, karena sebenarnya psikotes terutama tes kepribadian berupaya membaca karakter, sifat Anda berdasarkan apa yang sedang Anda kerjakan. Di psikologi di kenal adanya alam bawah sadar, nah ketika Anda mengerjakan tes kepribadian, alam bawah sadar Andalah yang sebenarnya bekerja. Dengan melihat respon-respon Anda terbeberlah kecenderungan sifat Anda dan menghasilkan sebuah deskripsi yang akhirnya diserahkan kepada perusahaan. Melihat hal seperti ini sebenarnya tidak ada orang yang ditolak dalam pekerjaan yang ada adalah orang yang belum sesuai dengan karakter pekerjaan yang ditawarkan. Memang tidak ada ijasah atau apapun lah yang melegitimasi seseorang bahwa ketika ia lolos psikotes pada satu perusahaan akan selalu lulus pada psikotes di perusahaan manapun. Walapun alat tes nya sama tapi untuk posisi yang berbeda, cara menyikapi hasil tesnya juga berbeda, semuanya disesuaikan dengan kebutuhan. Well, sebegitu pentingnya ya psikotes? Lalu apa yang perlu diperhatikan ketika kita akan menghadapi psikotes…?
Dua hal penting yang perlu Anda persiapkan ketika menghadapi psikotes adalah kondisi fisik Anda dan kondisi psikologis Anda. Dua hal ini penting Anda persiapkan karena peran keduanya terbilang penting. Kita akan bahas keduanya satu persatu demi pemahaman yang lebih dalam.
- Faktor fisik.
Faktor ini menyangkut kesiapan fisik Anda menghadapi psikotes seperti kondisi fisik Anda secara umum. Persiapan secara fisik perlu Anda lakukan, karena ketika fisik Anda sedang tidak fit maka kinerja Anda kurang optimal dan hasilnya juga kurang optimal. Hal yang penting untuk diketahui adalah bahwa pengerjaan psikotes membutuhkan fokus, konsentrasi, dan kinerja otak. Maka untuk bisa memenuhi prasyarat tersebut Anda harus dalam kondisi sehat atu fit, tidak sedang sakit atau baru saja melakukan pekerjaan berat. Itulah sebabnya pelaksanaan psikotes perlu dijadwalkan mulai pagi sampai siang atau sore hati dengan memberi waktu istirahat seperlunya ketika psikotes berlangsung. Sebelum pelaksanaan psikotes ada baiknya Anda makan dulu karena tenaga yang digunakan dalam pengerjaan psikotes tidak lah sedikit. Ketika Anda berada dalam kondisi yang kurang fit maka konsentrasi Anda akan mudah beralih, tidak bisa berfikir secara baik bahkan merasa sangat terganggu dengan keluhan sakit yang sedang Anda rasakan. Hal yang kemudian sangat mungkin terjadi adalah Anda menjawab pertanyaan secara asal-asalan, asal mengerjakan. Kalaupun Anda mencoba memanfaatkan sisa-sisa tenaga Anda, sangat mungkin Anda hanya bisa konsentrasi pada awal-wal tes saja, padahal seperti yang telah dijelaskan di atas, psikotes biasanya terdiri dari beberapa materi tes sesuai dnegan kebutuhan. Maka kita sudah bisa menebak apa yang terjadi ketika Anda tidak dalam kondisi fisik yang fit. Mengerjakan asal-asalan dan hasilnya pun tidak optimal dan hasil akhirnya kita juga sudah bisa tebak yaitu buruknya profile yang terdeskripsikan karena memang itulah hasil Anda. Menghadapi hal semacam ini maka Anda sebagai peserta psikotes harus aware dan menyesuaikan kesiapan fisik Anda dengan jadwal psikotes. Jika Anda diminta untuk melaksanakan psikotes ketika kondisi fisik Anda sedang tidak fit, atau Anda baru saja selesai bekerja di shift malam sementara jadwal psikotesnya pagi hari maka Anda perlu mengkomunikasikan hal tersebut kepada pihak perusahaan dengan harapan perusahaan bisa menjadwalkan ulang psikotes Anda. Perusahaan sendiri juga harus aware dengan hal ini karena seperti yang telah dijelaskan bahwa kondisi fisik yang sedang tidak fit memang dapat memberikan pengaruh terhadap hasil dari psikotesnya itu sendiri. Mungkin ada beberapa psikotes yang menjadikan sakit sebagai alasan agar pelaksana psikotes atau perusahaan memaklumi nilainya dan berharap ia bisa dilihat dari factor yang lain. ‘pak, maaf ya hari ini saya sedang sakit, ya mohon nilainya di up lah biar kelihatan lebih baik, lagipula saya sudah pengalaman di bidang pekerjaan ini, bisa lah ini jadi pertimbangan” atau “iya pak maaf, kemarin pas psikotes saya sedang sakit, ya mohon diulang psikotesnya”. Meng-up nilai atau mengulang psikotes jelas bukan sebuah keputusan yang tepat. Meninggikan nilai psikotes agar terlihat “bagus” jelas merupakan sebuah pelanggaran. Mengulang psikotes juga bukan alternative penyelesaian yang sesuai karena jelas Anda telah mengalami apa yang disebut sebagai faktor belajar apalagi jika Anda dikirim ke konsultan psikologi yang sama dengan alat tes yang sama pula. Selain itu hal ini juga dapat mengaburkan hasil psikotes itu sendiri karena Anda telah tahu pola dari psikotes yang sedang Anda hadapi. Maka hal yang paling mungkin Anda lakukan adalah melakukan tindakan prevenstif yaitu mengkomunikasikan kondisi Anda yang sebenarnya kepada perusahaan. Jadi pastikan Anda berada dalam kondisi fisik yang fit ketika sedang melaksanakan psikotes.
- Faktor psikologis/ psikis.
Yang dimaksud dengan kondisi psikologis disini adalah kesiapan Anda secara mental dalam menghadapi psikotes. Ketika menghadapi psikotes pastikan Anda tidak sedang merasa cemas, tertekan, kondisi mood yang tidak baik atau sedang mengalami peristiwa hidup yang menyedihkan. Kondisi psikis Anda yang tidak baik saat mengerjakan materi-materi dalam psikotes akan mempengaruhi interest (minat, ketertarikan) Anda untuk mengerjakan psikotes secara sungguh-sungguh. Anda tidak termotivasi secara penuh untuk menyelesaikan serangkaian pelaksanaan psikotes tersebut. Dalam keadaan tertekan misalnya, konsentrasi Anda tidak akan sebaik ketika Anda sedang dalam kondisi yang tenang dan stabil. Padahal dalam psikotes dibutuhkan kemauan dari dalam diri Anda sendiri untuk mengeluarkan segenap potensi dan kemampuan yang tercermin dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan psikotes tersebut. Pernah suatu ketika ada peserta psikotes yang bersikeras melakukan psikotes padahal ada keluarganya yang kecelakaan dan harus opname di Rumah Sakit. Memang saat itu ia bisa menyelesaikan semua materi yang diperlukan, namun jelas konsentrasinya tidak penuh dan lagi-lagi sangat mungkin ia mengerjakan ala kadarnya. Sekali lagi pra syarat dari pelaksanaan psikotes adalah adanya focus, konsentrasi dan kinerja otak, maka ketika secara psikis Anda merasa kurang nayaman focus dan konsentrasi Anda akan mudah beralih dan tidak bisa berfikir secara jernih dan lagi-lagi hal ini akan berpengaruh pada hasil psikotesnya. Maka seperti yang sudah disarankan di atas, komunikasikan lah hal-hal yang menyangkut kesiapan Anda baik secara fisik maupun psikis kepada perusahaan. Karena bagaimanapun kegiatan psikotesnya ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan namun juga kebutuhan pesertanya terkait kebutuhan untuk mengaktualisasikan kemampuannya dalam hal pekerjaan.
Hal yang selanjutnya juga perlu diperhatikan adalah sikap Anda ketika psikotes. Memang psikotes membutuhkan fokus dan konsentrasi, namun sangat penting bagi Anda untuk tetapi bersikap rileks selama mengerjakan materi-materi psikotesnya. Terlalu tegang justru dapat membuat konsentrasi Anda mudah buyar dan menghilangkan fokus kerja Anda. Tetaplah bersikap tenang dan santai. Perhatikan setiap intruksi/ petunjuk yang diberikan oleh tester dan kerjakan setiap materi sesuai dengan kemampuan Anda. Percaya dengan kemampuan Anda sendiri adalah kuncinya. Be your self, melihat atau memperhatikan jawaban peserta yang lain kadang justru membuat Anda cemas dan khawatir apalagi jika Anda merasa pertanyaan yang bisa Anda jawab lebih sedikit dari jawaban peserta yang lainnya. Bekerjalah secara mandiri. Ingat, jawaban peserta yang lainnya belum tentu benar, lembar jawaban yang terisi penuh tidak berarti mereka memiliki nilai yang tinggi.
Satu hal lagi yang juga penting adalah percaya diri dan berfikir positif, karena perasaan positif akan membantu Anda dalam menghadapi psikotes. Energi positif dari dalam diri kita akan menarik energi positif pula dari luar diri kita sehingga bisa mensupport kinerja kita selama psikotes berlangsung. Jadi pastikan Anda sedang dalam kondisi psikis yang baik dan stabil saat psikotes berlangsung.
Antara persiapan fisik dan psikis, mana yang lebih penting…? Kedua hal ini saling berhubungan, maka tidak ada salahnya Anda menyiapkan keduanya. Kondisi fisik yang baik/ fit akan membuat Anda bekerja secara lebih optimal. Kondisi psikis yang baik dan perasaan positif akan membuat fisik merasa sehat/ fit dan membuat kita lebih nyaman menghadapi psikotes. Sebaliknya perasaan negatif dapat menurunkan motivasi Anda dalam menghadapi psikotes itu sendiri. Kondisi fisik yang turun juga dapat mempengaruhi konsentrasi Anda dalam menyelesaikan materi-materi psikotes. Jadi pastikan ANda dalam kondisi yang fit dan kondisi fisik yang baik pula ketika menghadapi psikotes jika Anda menginginkan hasil yang optimal dan benar-benar menggambarkan profile Anda.
Silahkan baca artikel rekomendasi dari saya DISINI
Silahkan baca artikel rekomendasi dari saya DISINI